Cara membaca chart (grafik) - Dalam dunia trading, pada umumnya saat orang membicarakan
tentang analisis teknikal, maka yang pertama kali muncul di pikiran adalah chart
(grafik). Para technician umumnya memang menggunakan grafik, karena itu memang
merupakan cara paling mudah untuk memvisualkan data pergerakan harga dari masa
ke masa. Anda bisa untuk memanfaatkan bantuan dari grafik untuk menentukan
trend dan menemukan pola yang berpotensi mengantarkan anda untuk meraih peluang
yang luar biasa.
Berikut ini ada tiga jenis chart (grafik) dalam teknikal
analisis, yang akan kita bahas pada kesempatan hari ini.
1.
Line Chart
Line chart merupakan grafik yang cukup sederhana yang di
gambarkan sebagai garis yang menghubungkan harga-harga dalam penutupan. Contoh
: dalam beberapa hari secara berturut-turut perdagangan di tutup pada harga
100, 200, 150, 250 dan lain-lain. Maka level-level harga itu dihubungkan dengan
garis lurus. Dengan grafik tersebut kita dapat melihat pergerakan harga secara
umum dalam satu periode waktu tertentu
Contoh gambar grafik line chart bisa anda lihat dibawah
ini.
2.
Bar Chart
Bar chart cukup lebih rumit dari pada line chart. Chart
jenis ini untuk memberikan informasi mengenai harga pembuka, penutup, harga
tertinggi dan harga terendah dalam satu periode waktu tertentu. Karena memiliki
informasi itu, chart ini disebut dengan OHLC chart yaitu (Open-High-Low-Close).
Berikut ini merupakan bentuk dasar dari bar chart yang
bisa anda lihat.
![]() |
| Bar chart |
Ujung bawah dari bar chart gambar diatas merupakan harga
terendah yang pernah di perdagangkan dalam perioder waktu tersebut. Garis
horizontal kecil berada di sebelah kiri itu merupakan harga pembukaan dan
sedangkan yang berada di sebelah kanan adalah harga penutupnya. Pada gambar
diatas harga pembukaan berada lebih rendah di bandingkan dengan harga
penutupnya. Tetapi harga pembukaan bisa saja berada lebih tinggi dari pada
harga penutupan.
Contoh gambar grafik bar chart bisa anda lihat dibawah
ini.
Secara sederhana bisa dikatakan bahwa satu bar merupakan
satu periode waktu tertentu. Entah satu bulan, satu minggu, satu hari, satu
jam, bahkan satu menit. Tentunya tergantung pada kerangka waktu beberapa lama
kita pot chart tersebut.
3.
Candlestick chart
Kenapa di namakan candlestick? Karena memang bentuknya
mirip seperti dengan lilin. Nama lengkapnya “Japanese candlestick chart” karena
dahulu berasal dari negeri Sakura. Chart untuk jenis ini dapat menyediakan
informasi sama persis dengan bar chart, hanya saja bentuk body lebih ramping.
![]() |
| Candlestick chart |
Umumnya body dari candlestick chart ini berwarna hitam
dan putih. Jika body yang berwarna putih maka harga open berada di bawah,
begitu juga sebaliknya, jika body yang berwarna hitam maka harga open bisa
berada diatas. Kesimpulan jadi body itu sendiri
menggambarkan jarak antara harga pembukaan dengan harga penutupan dalam satu
periode waktu tertentu.
Jika harga open berada di bawah harga close, maka bisa di
sebut dengan bull candle. Dalam analisis teknikal, istilah dari “bull” atau
“bullish” adalah digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga yang naik. Dan
untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun, di gunakan dengan istilah
“bear” atau “bearish” yaitu sehingga candlestick yang memiliki harga open
diatas harga close tersebut di sebut bear candle. Bull = naik dan Bear = turun.
Namun jika anda menganggap warna hitam dan putih itu
kurang menarik bagi anda, maka anda bisa mengganti warna tersebut yang anda
inginkan atau anda sukai. Contoh kombinasi warna lain yang sering digunakan
misalnya biru untuk bull candle dan merah untuk bear candle. Namun anda harus ingat, anda
akan banyak menghabiskan waktu untuk mengamati chart, akan tetapi warna yang
menarik bagi anda akan membantu untuk menghilangkan kejenuhan anda. Yang paling
penting adalah anda tahu bagaimana cara untuk membedakan antara bull candle dengan bear candle.
Anda bisa melihat contoh candlestick di bawah ini.
Bagaimana, lebih menarik bukan jika di ubah warna seperti
gambar diatas? Anda bisa mengganti warna yang anda inginkan. Namun kebanyakkan
trader lebih suka menggunakan biru untuk bull
candle dan merah untuk bear candle, karena lebih membantu secara visual untuk
mengenali harga open, close, high, dan low dari pada bar chart.
Di bawah ini merupakan contoh tampilan chart (grafik)
pergerakan harga yang menggunakan candlestick chart :
Daftar
Live Account Foreximf klik di bawah ini :





